Rabu, 02 Agustus 2017

Dan Rumput Tetangga Itu Syahdu

Dan Rumput Tetangga Itu Syahdu



AGEN POKER TERPERCAYA - Manusia memang ditakdirkan untuk tak pernah puas terhadap apa yg dicapainya. Mulai dari pendidikan, kekayaan, jabatan sampai dgn keluarga. Hal ini bisa berdampak pisitif dalam memotivasi diri untuk berprestasi, tetapi juga dapat menjadi faktor yg bisa menyebabkan manusia menjadi depresi, apalagi jika membandingkan dirinya dgn orang lain yg lebih sukses, baik itu keluarga, kawan maupun tetangga anda sendiri.

Aqu Adrian, usia 30 tahun, dan saat ini tinggal di sebuah perumahan sederhana di kawasan Bekasi Barat. Rumah di kompleks perumahanku tentu saja tipe-tipe kecil yg sebagian besar bertipe 36 dan 45. Tetapi dgn penghasilanku yg lumayan aqu bisa membuat rumahku yg mungil menjadi terlihat indah dan asri. Boleh dibilang rumahku merupakan rumah terindah di kompleks itu.

Aqu menempati rumah ini sejak lima tahun yg lalu, dulunya sendiri saja, tetapi sejak satu tahun lalu aqu menikah dan kini tinggal berdua dgn Shendi, isteriku. Shendi adalah seorang perempuan yg cantik dan penuh perhatian, sekilas tak ada yg kurang darinya. Apalagi dia juga bekerja sebagai Marketing Manajer di sebuah perusahaan farmasi, jadi keluarga kami secara keuangan tak punya masalah.

Kehidupan perkawinanku yg selama ini kuanggap bahagia itu ternyata semu belaka. Sialnya, hal itu disebabkan seperti kata pepatah ”Rumput tetangga selalu lebih hijau”.

Aqu mempunyai tetangga baru, sepasang suami isteri dgn satu anak yg masih bayi. Suaminya seorang pelaut dan isterinya ibu rumah tangga. Pada awalnya aqu tak terlalu peduli dgn kehadiran tetangga baru itu, meskipun ketika mereka datang memperkenalkan diri ke rumah aqu sedikit terpukau dgn sang isteri yg punya tubuh seksi dan montok. Pada saat itu aqu merasa keterpukauanku hanyalah hal yg biasa.

Tetapi waktu berkata lain. Ternyata setelah berinteraksi dgn Verika, begitu nama tetanggaqu yg montok itu, aqu mulai merasa ada daya tarik yg muncul dari perempuan itu. Ada beberapa kelebihan yg dimiliki Verika tetapi tak dimiliki Shendi, isteriku.

Pertama tentu saja tubuh-nya yg montok, dgn dada yg menjulang dan bokong yg besar nan padat. Meskipun Shendi juga seksi, tetapi ukuran buah dadanya cuma 34 B. Kalau Verika kutaksir mungkin antara 36 B atau 36 C. Apalagi bokongnya yg bahenol itu tak kalah merangsang dibanding bokong”Inul”, membuat lelaki penasaran untuk meremasnya.

Kedua, wajah Verika yg sensual. Kalau urusan cantik, pasti aqu pilih Shendi, tetapi ketika aqu melihat wajah Verika, maka aqu membaygkan bintang film biru. Mungkin pengaruh dari bibirnya yg agak tebal dan matanya yg nakal. Setiap kulihat bibir itu berbicara, ingin rasanya aqu merasakan ciuman dan kulumannya yg membara.

Ketiga adalah selera berbusananya, terutama selera pakaian dalamnya. Pertama kali aqu melihat jemuran pakaian di belakang rumah mereka, aqu langsung tertarik pada pakaian dalam Verika yg dijemur. Model dan warnanya beraneka macam, mulai dari celana dalam warna hitam, biru, merah, hijau sampai yg transparan. Modelnya mulai dari yg biasa-biasa saja sampai model G-string. Motifnya dari yg polos sampai yg bermotif bunga, polkadot, gambar lucu sampai ada yg bergambar bibir. Wah.. Shendi tak suka seperti itu, menurutnya kampungan dan seperti pelacur jalanan. Padahal sebagai lelaki kadang kita ingin sekali bermain seks dgn Liar.

AGEN BANDAR POKER - Tiga hal itulah yg membuat aqu selalu menyempatkan untuk curi-curi pandang pada Verika dan tak lupa melihat jemuran pakaiannya untuk melihat koleksi pakaian dalamnya yg “jalang” itu.

Suatu hari, sepulang dari kantor, aqu mampir ke Supermarket dekat kompleks sekedar membeli makanan instan karena isteriku akan pergi selama dua hari ke Bandung. Tak disangka di supermarket itu aqu bertemu Verika dgn menggendong bayinya. Entah kenapa jantungku jadi berdegup keras, apalagi ketika kulihat pakaian Verika yg tubuh-fit, baik kaos maupun roknya. Seluruh lekuk kemontokan tubuhnya seakan memanggil birahiku untuk naik.

“Lho.. Mbak, belanja juga?” sapaqu.
“Eh.. Mas Adrian, biasa belanja susu”, jawabnya dgn senyum menghiasi wajah sensualnya.
“Memang sudah enggak ASI ya?” tanyaqu.
“Wah.. Susunya cuma keluar empat bulan saja, sekarang sudah tak lagi”.
“Hmm.. Mungkin habis sama Bapaknya kali ya.. Ha-ha-ha..” candaqu. Verika juga tertawa kecil.
“Ah… bisa aja, sudah dua bulan bapaknya enggak pulang”.
“Berat enggak sih Mbak, punya suami pelaut, sebab saya yg ditinggal isteri cuma dua hari saja rasanya sudah jenuh”.
“Wah.. Mas baru dua hari ditinggal sudah begitu, apalagi saya. Baygkan saya cuma ketemu suami dua minggu dalam waktu tiga bulan”.

Aqu merasa gembira dgn topik pembicaraan ini, tetapi sayg pembicaraan terhenti karena bayi Verika menangis. Ia kemudian sibuk menenangkan bayinya.

“Apalagi setelah punya bayi, tambah repot Mas”, katanya.
“Kalau begitu biar saya bantu bawa belanjaannya”, aqu mengambil keranjang belanja Verika.
“Terima kasih, sudah selesai kok, saya mau bayar terus pulang”.
“Ohh.. Ayo kita sama-sama”, kataqu.

Aqu segera mengambil inisiatif berjalan lebih dulu ke kasir dan dgn sangat antusias membayar semua belanjaan Verika.

“Ha.. Sudah bayar? Berapa? Nanti saya ganti”, kata Verika kaget.
“Ah.. Sedikit kok, enggak apa sekali-kali saya bayarin susu bayinya, siapa tahu dapat susu ibunya, ha-ha-ha..”, aqu mulai bercanda yg sedikit menjurus.
“Ihh.. Mas Adrian!” jerit Verika malu-malu. Tetapi aqu melihat tatapan mata Liarnya yg seakan menyambut canda nakalku.

Kami berjalan menuju mobilku, setelah menaruh belanjaan ke dalam bagasi aqu mengajaknya makan dulu. Dgn malu-malu Verika mengiyakan ajakanku.

Kami kemudian makan di sebuah restauran Sea Food di dekat kompleks. Aqu sangat gembira karena semakin lama kami semakin akrab dan Verika juga mulai berbaik hati memberikan kesempatan padaqu untuk “ngelaba”. Mulai dari posisi duduknya yg sedikit mengangkang sehingga aqu dgn mudah melihat kemulusan paha montoknya dan tatkala usahaqu untuk melihat lebih jauh ke dalam ia seakan memberiku kesempatan.halamandewasa.com Ketika aqu menunduk untuk mengambil garpu yg dgn sengaja aqu jatuhkan, Verika semakin membuka lebar kedua pahanya. Jantungku berdegup sangat kencang melihat pemandangan indah di dalam rok Verika. Di antara dua paha montok yg putih dan mulus itu aqu melihat celana dalam Verika yg berwarna orange dan.. Brengsek, transparan!

Dgn cahaya di bawah meja tentu saja aqu tak dapat dgn jelas melihat isi celana dalam orange itu, tapi itu cukup membuatku gemetar terbakar birahi. Saking gemetarnya aqu sampai terbentur meja ketika hendak bangkit.

“Hi-hi-hi.. Hati-hati Mas..”, celoteh Verika dgn nada menggoda.

Aqu memandang wajah Verika yg tersenyum nakal padaqu, kuberanikan diri memegang tangannya.

“Hmm.. Maaf, saya cuma mau bilang kalau Mbak Verika.. Seksi sekali”, dgn malu-malu akhirnya perkataan itu keluar juga dari mulutku.
“Terima kasih, Mas Adrian juga.. Hmm.. Gagah, lucu dan terutama, Mas Adrian lelaki yg paling baik yg pernah saya kenal”.
“O ya?”, “Gara-gara saya traktir Mbak?” aqu tersanjung juga dgn rayuannya,
“Bukan cuma itu, saya sering memperhatikan Mas di rumah, dan dari cerita Mbak Shendi, Mas Adrian sangat perhatian dan rajin membantu pekerjaan di rumah, wah.. Jarang lho Mas, ada lelaki dgn status sosial seperti Mas yg sudah mapan dan berpendidikan tetapi masih mau mengepel rumah”.
“Ha-ha-ha..” aqu tertawa gembira, “Rupanya bukan cuma saya yg memperhatikan kamu, tapi juga sebaliknya”.
“Jadi Mas Adrian juga sering memperhatikan saya?”
“Betul, saya paling senang melihat kamu membersihkan halaman rumah di pagi hari dan saat menjemur pakaian”.
“Eh.. Kenapa kok senang?”.
“Sebab saya mengagumi keindahan Mbak Verika, juga selera pakaian dalam Mbak”, aqu berterus terang.

AGEN BANDARQ - Pembicaraan ini semakin mempererat kami berdua, seakan tak ada jarak lagi di antara kami. Akhirnya kami pulang sekitar jam 8 malam. Dalam perjalanan pulang, bayi Mbak Verika tertidur sehingga ketika sampai di rumah aqu membantunya membawa barang belanjaan ke dalam rumahnya.

Mbak Verika masuk ke kamar untuk membaringkan bayinya, sementara aqu menaruh barang belanjaan di dapur. Setelah itu aqu duduk di ruang tamu menunggu Verika muncul. Sekitar lima menit, Verika muncul dari dalam kamar, ia ternyata sudah berganti pakaian. Kini perempuan itu mengenakan gaun tidur yg sangat seksi, warnanya putih transparan. Seluruh lekuk tubuhnya yg montok hingga pakaian dalamnya terlihat jelas olehku.

Sinar lampu ruangan cukup menerangi pandanganku untuk menjelajahi keindahan tubuh Verika di balik gaun malamnya yg transparan itu. Buah dadanya terlihat bagaikan buah melon yg memenuhi bra seksi yg berwarna orange transparan.halamandewasa.com Di balik bra itu kulihat samar-samar puting susunya yg juga besar dan coklat kemerahan. Perutnya memang agak sedikit berlemak dan turun, tetapi sama sekali tak mengurangi nilai keindahan tubuhnya. Apalagi jika memandang bagian bawahnya yg montok.

Tak seperti di bawah meja sewaktu di restoran tadi, kini aqu dapat melihat dgn jelas celana dalam orange transparan milik Verika. Sungguh indah dan merangsang, terutama warna hitam di bagian tengahnya, membaygkannya saja aqu sudah berkali-kali meneguk ludah.

“Hmm.. Tak keberatan kan kalu saya memakai baju tidur?”, tanya Verika memancing.

Sudah sangat jelas kalau perempuan ini ingin mengajakku selingkuh dan melewati malam bersamanya. Kini keputusan seluruhnya berada di tanganku, apakah aqu akan berani mengkhianati Shendi dan menikmati malam bersama tetanggaqu yg bahenol ini.

Verika duduk di sampingku, tercium semerbak aroma parfum dari tubuhnya membuat hatiku semakin bergetar. Keadaan kini ternyata jauh di luar dugaanku. Kemarin-kemarin aqu masih merasa bermimpi jika bisa membelai dan meremas-remas tubuh Verika, tetapi kini perempuan itu justru yg menantangku.

“Mas Adrian mau mandi dulu? Nanti saya siapkan air hangat”, tanya Verika sembari menggenggam tanganku erat.

Dari sorotan matanya sangat terlihat bahwa perempuan ini benar-benar membutuhkan seorang laki-laki untuk memuaskan kebutuhan biologisnya.

“Hmm.. Sebelum terlalu jauh, kita harus membuat komitmen dulu Mbak”, kataqu agak serius.
“Apa itu Mas?”
“Pertama, terus terang aqu mengagumi Mbak Verika, baik fisik maupun pribadi, jadi sebagai laki-laki aqu sangat tertarik pada Mbak”, kataqu.
“Terima kasih, saya juga begitu pada Mas Adrian”, Verika merebahkan kepalanya di pundakku.
“Kedua, kita sama-sama sudah menikah, jadi kita harus punya tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga kita, apa yg mungkin kita laqukan bersama-sama janganlah menjadi pemecah rumah tangga kita”.
“Setuju, saya sangat setuju Mas, saya hanya ingin punya kawan saat saya kesepian, kalau Mas Adrian mau kapanpun Mas bisa datang ke sini, selagi tak ada suami saya. Tapi saya sekalipun tak akan meminta apapun dari Mas Adrian, dan sebaliknya saya juga ingin Mas Adrian demikian pula, sehingga hubungan kita akan aman dan saling menguntungkan”.
“Hmm.. Kalau begitu tak ada masalah, saya mau telpon ke rumah, supaya pembantu saya tak kebingungan”.
“Kalau begitu, Mas Adrian pulang saja dulu, taruh mobil di garasi, kan lucu kalau Mas Adrian bilang ada acara sehingga tak bisa pulang, sementara mobilnya ada di depan rumah saya”.
“Oh.. Iya, hampir saya lupa”.

Aqu segera keluar dan pulang dulu ke rumah, menaruh mobil di garasi dan mandi. Setelah itu aqu mau bilang pada pembantuku kalau aqu akan menginap di rumah kawanku. Tetapi tak jadi karena pembantuku ternyata sudah tidur.

Aqu segera datang kembali ke rumah Verika. Perempuan itu sudah menungguku di ruang tamu dgn secangkir teh hangat di atas meja. Pahanya yg montok terpampang indah di atas sofa.

“Wah.. Ternyata mandi di rumah ya? Padahal saya sudah siapkan air hangat”.
“Terima kasih, Mbak Verika baik sekali”.

Perempuan itu berjalan menutup pintu rumah, dari belakang aqu memandang kemontokan bokongnya yg besar dan padat. Kebesaran bokong itu tak mampu dibendung oleh celana dalam orange itu, sehingga memperlihatkan belahannya yg merangsang. Seperti tak sadar aqu menghampiri Verika, lalu dgn nakal kedua tanganku mencengkeram bokongnya, dan meremasnya.

“Uhh..”, Verika agak kaget dan menggelinjang.
“Maaf”, kataqu.
“Tak apa-apa Mas, justru.. Enak”, kata Verika seraya tersenyum nakal memandangku. Senyum itu membuat bibir sensualnya seakan mengundangku untuk melumatnya.
“Crup..!”, aqu segera menciumnya, Verika membalasnya dgn Liar.

Aqu tak tahu sudah berapa lama bibir itu tak merasakan ciuman laki-laki, yg jelas ciuman Verika sangat panas dan Liar. Berkali-kali perempuan itu nyaris menggigit bibirku, lidahnya yg basah meliuk-liuk dalam rongga mulutku. Aqu semakin bernafsu, tanganku menjalar di sekujur tubuhnya, berhenti di kemontokan bokongnya dan kemudian meremas-remas penuh birahi.

“Ohh.. Ergh..”, lenguh Verika di sela-sela ciuman panasnya.

Dgn beberapa gerakan, Verika meloloskan gaun tidurnya hingga terjatuh di lantai. Kini perempuan itu hanya mengenakan Bra dan CD yg berwarna orange dan transparan itu. Aqu terpaqu sejenak mengagumi keindahan pemandangan tubuh Verika.

“Wowww.. Kamu.. Benar-benar seksi”, pujiku , “Buah dada Mbak besar sekali”
“Hi-hi-hi.. Punya Shendi kecil ya? Paling 34 A, iya kan? Nah coba tebak ukuran saya?”, tanyanya seraya memegang kedua buah melon di dadanya itu.
“36 B”, jawabku.
“Salah”
“36 C”.
“Masih salah, sudah lihat aja nih”, Verika membuka pengait Bra-nya, sehingga kedua buah montok itu serasa hampir mau jatuh. Ia membuka dan melempar bra orange itu kepadaqu.
“Gila.. 36 D!”, kataqu membaca ukuran yg tertera di bra itu.
“Boleh saya pegang Mbak?”, tanyaqu basa-basi.
“Jangan cuma dipegang dong Mas, remas.. Dan isep nih.. Putingnya”, kata Verika dgn gaya nakal bagaikan pelacur jalanan.

AGEN POKER - Perempuan itu menjatuhkan tubuh indahnya di atas sofa, aqu memburunya dan segera menikmati kemontokan buah melonnya. Kuremas-remas dua buah dada montok itu, kemudian kuciumi dan terakhir kukulum puting susunya yg sebesar ibu jari dgn sekali-kali memainkannya di antara gigi-gigiku. Verika menggelinjang-gelinjang keenakan, napasnya semakin terdengar resah, berkali-kali ia mengeluarkan kata-kata jorok yg justru membuatku semakin bernafsu.

“Setan, enak banget Mas..” jeritnya, “Ayo Mas.. Saya sudah kepingin nih!”.

Aqu yg juga sudah sangat bernafsu segera menjawab keinginan Verika. Dgn bantuan Verika aqu menelanjangi diriku sehingga tak tersisa satupun busana di tubuhku. Verika sangat gembira melihat ukuran kemaluanku yg lumayan panjang dan besar itu.

“Ohh.. Besar juga ya..” jeritnya.

Ia benar-benar bertingkah bagaikan pelacur murahan, tetapi justru itu yg kusuka. Perempuan itu segera membuka CD orange sebagai kain terakhir di tubuhnya. Kulihat daerah bukit kemaluannya yg ditumbuhi rambut-rambut Liar, dgn segaris bibir membelah ditengah-tengahnya. Bibir yg merah dan basah, sangat basah. Ingin rasanya aqu menikmati keindahan bibir kenikmatan Verika, tetapi ketika aqu ingin melaksanakannya ia menampikku.

“Sudah, nanti saja, masih ada babak selanjutnya, sekarang ayo kita selesaikan babak pertama”.Halamandewasa

Verika duduk mengangkang di atas sofa. Kedua kakinya dibuka lebar-lebar mempersilakan kepadaqu untuk melaqukan penetrasi kenikmatan sesungguhnya. Aqu pun segera menyiapkan senjataqu, mengarahkan ujung kemaluanku tepat di depan Lubang kemaluan Verika dan perlahan tapi pasti menekannya masuk.halamandewasa.com Sedikit-demi sedikit kemaluanku tenggelam dalam kehangatan Lubang Verika yg basah dan nikmat. Ketika hampir seluruh batang kemaluanku yg berukuran 20 cm itu memasuki kemaluan, aqu mencabutnya kembali. Kemudian kembali memasukkannya perlahan.

“Enghh.. Gila kamu Mas, kalau begini sebentar saja saya puas”, jerit Verika keenakan.
“Tak apa Mbak, silahkan menikmati, kan masih ada babak selanjutnya”, tantangku. Kini kutambah rangsangan dgn meremas dan memilin puting susunya yg besar.
“Ohh.. Ohh.. Benar-benar enak Mas”, Verika memejamkan matanya. Pada penetrasi kelima, Verika menjerit,
“Sudah Mas, jangan tarik lagi, saya mau.. Mau.. Oh..!”

Dinding kemaluan Verika berdenyut-denyut seakan memijit batang kemaluanku dalam kenikmatan birahi yg sedang direguknya.

“Oh.. Saya sudah Mas”, katanya sembari menarik nafas.
“Mas mau puas dulu atau mau lanjut babak kedua?”, tanya Verika.
“Terserah Mbak”, kataqu. Aqu sih pasrah saja.
“Sini, saya isep aja dulu”.
“Hmm.. Boleh juga, Shendi belum pernah oral dgn saya”, aqu mencabut kemaluanku dari dalam kemaluan Verika yg basah dan menyodorkannya ke Verika.

Perempuan itu menjilati ujung kemaluanku dgn lidahnya seakan membersihkannya dari cairan kemaluannya sendiri, kemudian dgn sangat bernafsu ia memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Bibir seksi Verika terlihat menyedot-nyedot kemaluanku seakan menyedot air maniqu untuk keluar. Ia kemudian mengocok kemaluanku dalam mulutnya hingga birahiku mencapai puncaknya.

“Oh.. Saya mau keluar nih, gimana?”, aqu bingung apakah aqu harus mengeluarkan air maniqu ke dalam mulutnya atau mencabutnya.

Tetapi Verika hanya mengangguk dan terus mengocoknya pertanda ia tak keberatan jika aqu memuntahkan air maniqu ke dalam mulutnya.
Akhirnya aqu mencapai klimaks dan memuntahkan semua air maniqu ke dalam mulut Verika. Perempuan itu tanpa segan-segan menelan seluruh air maniqu. Sungguh lihai perempuan ini memuaskan birahi laki-laki! Kami duduk sebentar dan minum air dingin, kemudian Verika mengangkangkan kakinya kembali.

“Nah.. Sekarang babak kedua Mas, kalau mau jilat dulu silahkan, tapi utamakan yg ini ya”, Verika menunjuk ke arah klitorisnya yg agak besar.
“Oke Mbak, saya juga sudah biasa kok”, seruku.

Sejurus kemudian aqu sudah berada di hadapan bibir kemaluan Verika yg baru saja aqu nikmati. Sebelum kujilat terlebih dahulu kubelai bibir itu dari ujung bawah hingga klitoris. Kusingkap rambut-rambut kemaluannya yg menjalari bibir itu.

“Sudah gondrong nih Mbak”, seruku.
“Oh iya, habis mau dicukur percuma juga, enggak ada yg lihat dan jilat”, jawabnya nakal,
“Besok pagi saya cukur deh, tapi janji malamnya Mas Adrian datang lagi ya..”.
“Oke.. Pokoknya setiap ada kesempatan saya siap menemani Mbak Verika”.

Aqu kemudian asyik menjilati dan menciumi labium mayora dan minora Verika. Cairan kemaluan Verika sudah mulai mengalir kembali pertanda ia sudah terangsang kembali. Desahan Verika juga memperkuat tanda bahwa Verika menikmati permainan oralku. Dgn nakal aqu memasukkan jari telunjuk dan tengahku ke dalam kemaluannya dan kemudian mengobok-obok Lubang becek itu.

“Yes.. Asyik banget.. Say sudah siap babak kedua Mas”, seru Verika.

Aqu sendiri sudah terangsang sejak melihat keindahan selangkangan Verika, jadi kemaluanku sudah siap menunaikan tugas keduanya. Verika menungging di atas sofa.

“Sekarang doggy-style ya Mas..” Aqu sih iya saja, maklum.. Sama enaknya..

Sejurus kemudian kami sudah terlibat permainan babak kedua yg tak kalah seru dan panas dgn babak pertama, hanya kali ini aqu memuntahkan air mani di dalam kemaluannya.

Malam masih begitu panjang. Kami masih menikmati dua permainan lagi sebelum kelelahan dan mengantuk. Verika begitu bahagia, dan aqu sendiri merasa puas dan lega. Mimpiku untuk menikmati tubuh montok tetanggaqu terlaksana sudah. Bahkan kini setiap waktu jika Shendi dinas ke luar kota maka Verika secara resmi menggantikan posisi Shendi sebagai isteriku. Asyik juga. Tetapi sebagai imbalannya aqu mencarikan dan menggaji pembantu rumah tangga di rumah Verika. Betapa bahagianya Verika dgn bantuanku itu, ia semakin sayg padaqu dan berjanji akan melayaniku jauh lebih memuaskan dibanding pelayanan kepada suaminya.

DOMINOQQ - Dari kejadian tersebut aqu semakin menyadari kebenaran pepatah:
“Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau”, atau bisa diganti dgn:
“Kemaluan isteri tetangga selalu terasa lebih nikmat”.



klik di sini

klik di sini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Molly Wanita Penggoda Mengenaskan

                       Molly Wanita Penggoda Mengenaskan